*Dakwah, Tareqat dan Ilmu*
Maulana Yusuf rah.a. ditanya seseorang, “Mana yang lebih penting dan patut diutamakan, antara dakwah dan tareqat?” Beliau kemudian menjawab, “Antara makanan dan air, mana yang lebih penting dan lebih diutamakan? Dakwah dan tareqat bagaikan makanan dan air. Satu sama lain saling berhubungan dan menguatkan.”
Agama musti kita amalkan secara sempurna, bukan dengan nafsu kita. Kita yang jauh dari Allah SWT ini akan mudah taksub dengan satu jalan dan akan menganggap bahwa itu saja jalan agama dan yang lain bukan agama. Lalu menganggap dirinya sudah faham agama dan orang lain tidak faham agama. Sedangkan ini merupakan faham yang salah besar.
Yang kenal melalui dakwah, akan taksub pada dakwah. Yang kenal melalui tareqat, akan taksub pada tareqat. Orang yang kenal agama melalui ilmu, akan taksub dengan ilmu. Sedangkan jalan suci para nabi ialah menjalani hidup dengan agama yang sempurna bukan hanya dengan satu bagian dari agama saja.
Orang yang hanya mujahadah dakwah, imannya akan tinggi melangit, tetapi hati mereka akan kotor dan tak akan merasakan ruhani istimewa yang dirasakan oleh ahli-ahli tareqat. Mereka akan mengganggap diri mereka sebagai pemilik hidayah dan menganggap siapa yang tidak mengikut jalannya sebagai golongan yang “belum dapat hidayah” walaupun orang itu seorang ulama besar ataupun Wali Allah SWT. Mereka akan merasa sangat berjasa pada umat karena kerja-kerja mereka yang akhirnya orang memang berbondong-bondong akan mendapat manfaat dari dakwah mereka, tetapi mereka sendiri gagal islah diri dengan dakwah mereka sendiri.
Orang yang hanya sibuk dengan tareqat, hatinya tentu akan bersih suci dari segala penyakit hati, mudah taubat dan insaf, rendah diri dan melihat diri hina dan lain-lain sifat kemuliaan akan zahir pada batinnya, tetapi dia tidak akan mendapat kekuatan iman sebagaimana yang didapat oleh para da’i melalui mujahadah dan pengorbanan mereka, dia tidak akan dapat fikir dan risau para nabi dan tidak mendapat sifat peduli pada umat dengan penuh kasih sayang dan hanya akan sibuk dengan diri sendiri.
Yang lebih menakutkan ialah apabila ditipu syaitan dengan perkara keruhanian seperti kasyaf, karomah, sirr, nur dan sebagainya hingga dia hanya sibuk mencari itu bukan mencari Allah SWT. Banyak yang tersesat dalam diri sendiri dan memandang orang lain yang tidak mengalami apa yang dia alami sebagai batil dan sesat.
Orang yang hanya sibuk dengan ilmu, kajian-kajian saja, tanpa peduli pada dakwah dan tareqat, mereka akan mengalami masalah hati yang sangat dahsyat, mereka akan mengejar dunia dengan ilmu, mengejar mahsyur dengan ilmu, mengejar nama dan pujian dengan mahsyur, beranggapan dirinya paling berjasa pada umat dan mengganggap semua orang yang jahil sebagai hina termasuklah para pekerja agama, maka akan wujud para ulama dunia yang sangat jelas dan terang mengejar untung dunia dengan ilmunya, tanpa dunia, ilmunya tidak akan diberikan kepada siapapun, takabur akan membesar, tamak akan subur dan sifat-sifat lain yang semuanya dapat ditutup dengan pakaian ulama sehingga banyak orang menganggap dia adalah pewaris nabi yang sahih.
Semoga Allah SWT lindungi kita semua dari fitnah-fitnah (perkara-perkara yang menjauhkan kita dari agama).
Wallahu’alam bissawaab.
0 komentar:
Posting Komentar